Muharram, Momen Tepat Untuk Koreksi Diri

Muharram, Momen Tepat Untuk Koreksi Diri

Muharram, Momen Tepat tuk Koreksi Diri

Suaramuslim.net – Selain banyak keutamaan saat melakukan ibadah, ternyata bulan Muharram juga sangat tepat untuk bermuhasabah diri, mengevaluasi diri sebagai bentuk awal dari perbaikan diri dari hari ke hari.

Menjadi sosok yang lebih baik di hari kemudian, tentunya menjadi salah satu keingan setiap muslim dalam menjalani hidupnya. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan muhasabah dan memperbaiki diri.

Bulan Muharram adalah bulan pertama  di dalam kalender hijriyah. Bulan awal, adalah bulan yang tepat untuk menata langkah untuk menapaki hidup di bulan-bulan selanjutnya. Muhasabah di bulan Muharram adalah waktu yang tepat. Meskipun sebenarnya  tidak perlu menunggu momentum, namun karena letaknya di awal tahun, tidak ada salahnya jika menjadikan bulan muharram sebagai upaya mengoreksi amal perbuatan diri di tahun sebelumnya dan siap untuk memperbaiki kesalahan di ke depannya.

Allah ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan setiap diri hendaklah memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)…” (QS. al Hasyr: 18).

Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang tafsir ayat ini, “Yaitu, hendaklah kalian menghitung-hitung diri kalian sebelum kalian dihisab (pada hari kiamat), dan perhatikanlah apa yang telah kalian persiapkan berupa amal kebaikan sebagai bekal kembali dan menghadap kepada Rabb kalian.”

Sayyiduna Umar bin Khattab pernah berkata, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab oleh Allah.” Sebab dengan melakukan muhasabah ini, kita akan dapat mengetahui bagaimana kedudukan kita tersebut. Jika didapat kebaikan yang banyak, maka bersyukurlah kepada Allah atas kemudahan yang telah diberikanNya. Namun jika kemaksiatan meliputi dan mendominasi umur kita, maka beristighfarlah, bertaubatlah dan mengharaplah rahmat dari Allah subhanahu wa ta’ala.”

Setelah bermuhasabah, maka selanjutnya adalah menyambut hari esoknya lebih baik dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang lalu.

4 Hal Menyambut Hari Esok Lebih Baik

Hasan Basri, mantan Ketua MUI mengatakan, ada empat hal sebagai bekal persiapan menghadapi hari esok.

Pertama, Attuqa (taqwa kepada Allah) adalah bekal utama manusia sebagai tuntutan dasar hidup umat Islam. Tanpa taqwa kehidupan manusia akan mudah terombang-ambingkan oleh keadaan.

Manusia tidak mempunyai pedoman hidup karena sandaran vertikal tempat manusia bergantung tidak menjadi keyakinannya. Karena itu kebalikannya orang yang bertaqwa, mereka adalah manusia yang tangguh, karena yakin mempunyai keyakinan yang kuat sebagai sandaran vertikal, yaitu Allah subhanahu wa ta’ala. Dia tempat bergantung, meminta dan memohon perlindungan. Maka mantaplah pribadi yang bertaqwa.

Kedua, Ilmu. Setiap muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu. Dengan ilmu hidup manusia akan menjadi mudah. Namun ilmu hendaknya selalu seimbang antara ilmu yang berorientasi pada kehidupan dunia dan ilmu yang berorientasi pada kehidupan akhirat.

Ketiga, Adabin yaitu adab, akhlaq, sikap hidup dan sopan santun harus berkembang baik di tengah-tengah masyarakat. Muhammad diutus oleh Allah mempunyai misi untuk menyempurnakan akhlak sekalian alam. Jadi akhlak mempunyai peran sentral pada sejarah, perjuangan, perkembangan dan kemajuan Islam.

Keempat, Zuhdun yaitu tidak tertipu oleh dunia ini. Manusia adalah penguasa alam, namun janganlah kehidupan dunia melalaikan untuk selalu ingat kepada Allah. Manusia boleh memiliki dan menguasai harta, namun janganlah harta, pangkat dan jabatan menjadi orientasi  utama yang membuat manusia itu diperbudak oleh harta, pangkat dan jabatan yang melupakan zat yang Maha Pemberi.

Demikian ulasan mengenai muhassabah dan menata kehidupan agar menjadi lebih baik. Semoga muhassabah menjadikan setiap insan menjadi lebih baik.

Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment