Muslim Uighur Bantu Korban Tsunami Selat Sunda 50.000 USD

Muslim Uighur Bantu Korban Tsunami Selat Sunda 50.000 USD

Muslim Uighur Bantu Korban Tsunami Selat Sunda 50.000 USD
Ust Bachtiar Nasir menerima donasi dari komunitas muslim Uyghur sebesar 50.000 dolar AS untuk korban tsunami Selat Sunda di AQL Islamic Center, Jakarta, Kamis (10/1/19)

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Indonesia mendapat kunjungan sejumlah ulama dan aktivis Muslim Uighur (Turkistan Timur) pekan ini. Ketua Majelis Nasional Turkistan Timur di Istanbul, Turki, Seyit Tumturk, menjelaskan kedatangannya di Indonesia dalam acara ‘Kesaksian Muslim Uighur’ di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta, Kamis (10/1/2019) malam.

Bersama Gulbakhar Cililova -seorang ibu berusia 54 tahun yang pernah mengalami siksaan dalam tahanan Kamp Konsentrasi rezim komunis Tiongkok selama kurang lebih setahun-Tumturk mengungkapkan pentingnya kunjungan pihaknya ke Indonesia karena sangat terharu dan ingin mengucapkan terima kasih atas serangkaian ‘Aksi Bela Muslim Uighur’ yang dilakukan oleh umat Islam di negeri ini.

“Kami sangat bersyukur, Alhamdulillah, umat Islam di Indonesia begitu antusiasnya sebagai sesama saudara muslim untuk memprotes kezaliman dan penindasan yang kami alami. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih,” ucapnya dalam bahasa Turki yang diterjemahkan ke Indonesia di hadapan jamaah tadabbur AQL Islamic Center pimpinan Ustaz Bachtiar Nasir di Tebet, Jakarta, Kamis (10/1/19) malam.

Pada kesempatan itu, Seyit Tumturk, sebagaimana dilansir INA News Agency (INA), sindikasi berita bentukan Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Kamis (10/1), juga menyampaikan amanah dari 35 juta warga Muslim Uighur yang saat ini menyebar di berbagai negara seperti Turki, Kazakhstan, Tajikistan, Kyrgyzstan, Turkmenistan, Afghanistan, Pakistan, Jerman, Prancis, Finlandia, Australia, dan lainnya. Amanah itu berupa bantuan untuk para korban tsunami Selat Sunda sebesar $50.000 (lebih dari Rp 700 juta).

“Saya atas nama warga Muslim Uighur menyampaikan amanah bantuan untuk para korban tsunami di Indonesia,” ungkap Tumturk, yang secara simbolis diterima oleh Ustaz Bachtiar Nasir mewakili lembaga bantuan kemanusiaan Indonesia yang akan mendistribusikannya untuk korban tsunami Selat Sunda.

“Masya Allah, Muslim Uighur, meski jutaan di antara mereka ditindas Tiongkok dan mengalami siksaan di tahanan Kamp Konsentrasi, tapi masih ingat dengan saudara-saudaranya di Indonesia yang juga tengah mendapatkan musibah tsunami,” kata seorang jamaah, terharu.

Sementara Gulbakhar Cililova, seorang ibu yang pernah menjadi tahanan di Kamp Konsentrasi Tiongkok, memberikan kesaksian terkait penyiksaan yang dia alami selama kurang lebih setahun. Ibu berusia 54 tahun ini bebas setelah setelah pemerintah Kazakhstan, negaranya, berhasil membantu membebaskannya dari Kamp Konsentrasi itu.

Rencananya, Seyit Tumturk dan rombongan juga akan mengunjungi para korban tsunami di Pandeglang, Banten. Selain itu, dalam kunjungan kurang lebih sepekan di Indonesia, Tumturk yang saat ini tinggal di Turki, serta Cililova, dan lainnya, akan menyampaikan kesaksian (testimoni) terkait penindasan dan siksaan yang dialami Muslim Uighur di tahanan Kamp Konsentrasi Tiongkok.

Testimoni itu rencananya akan disampaikan melalui audiensi, di antaranya ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Muhammadiyah, DPR RI, dan juga dijadwalkan menyapa warga Bandung serta bersilaturahim dengan tokoh-tokoh Islam di Kota Paris Van Java itu.

Seyit Tumturk dan Gulbakhar Cililova dijadwalkan pula menjadi narasumber dalam acara diskusi publik bertajuk ‘Kesaksian dari Balik Tembok Penjara Uighur’ di Jakarta pekan ini. Akan hadir sebagai pembicara para tokoh serta aktivis HAM internasional dan Indonesia.

Di samping itu, mereka akan diterima media nasional dan asing di Jakarta serta organisasi Jurnalis Islam.

Sementara, pekan ini pula, rombongan Ulama Uighur/Turkistan Timur disertai aktivis lainnya mengunjungi Indonesia. Para Ulama dan aktivis Muslim Uighur yang akan melakukan serangkaian silaturahim itu adalah:

1. Dr Ataullah Shahyar (Presiden Persatuan Ulama Turkistan Timur/Uighur, Dosen Universitas Marmara, Istanbul, Turki).
2. Dr Abdussalam Alim (Ketua Persatuan Ulama Turkistan Timur/Uighur di Australia)
3. Syaikh Sirajudden Azizi (Wakil Presiden Persatuan Ulama Turkistan Timur/Uighur dan President Uyghur Research Foundation).
4. Abdulahad Ucat (Sekjen Persatuan Ulama Turkistan Timur/Uighur).
5. Hidayet Oguzhan (President of East Turkistan Maarif Association, Ketua Persatuan LSM Turkistan Timur).

Selain melakukan kunjungan ke sejumlah tokoh, ormas/lembaga-lembaga Islam di Indonesia dan DPR RI, rombongan Ulama dan aktivis Uighur ini juga akan bersilaturahim dengan organisasi Jurnalis Islam.

Kontributor: MUS/INA News Agency
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment