Suaramuslim.net – Beberapa kelompok merasa bahwa ideologi Islam mengancam dasar negara Indonesia, Pancasila. Padahal, Pancasila sangat sejalan dengan nilai-nilai Islam.
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama “Pancasila” terdiri dari dua kata dari Sanskerta yaitu panca yang artinya lima dan sila yang artinya prinsip. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ketauhidan dalam Ketuhanan yang Maha Esa
Ketuhanan yang Maha Esa merupakan buah rumusan dari para “founding father” Negara Indonesia. Ketuhanan yang Maha Esa dijadikan asas dan sandaran karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang berlandaskan agama, sebagian besar dari mereka Muslim dan sebagiannya adalah agama lain.
Sila pertama itu sendiri apabila diartikan ke dalam bahasa Arab ialah “al-Iman Billah al-wahid” maupun ke dalam bahasa Inggris “believe in one god”. dalam Al Quran, nilai-nilai seperti ini dapat kita jumpai dalam Al Quran sebagai contoh surat Al Ikhlas ayat 1, “Katakanlah Dia (Allah) yang Maha Esa”.
Dalam surat Thaha ayat 14, “Sesungguhnya aku adalah Allah, tiada tuhan selain aku, maka sembahlah aku, dan dirikanlah shalat untuk mengingatku.”
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Prinsip Dasar Bermuamalah
Terdapat kata kunci “adil” dan “adab” pada nilai-nilai sila kedua. Inti prinsip keadilan ialah persamaan derajat antara sesama manusia. Ini merupakan prinsip dasar bermuamalah dalam Islam. Prinsip ini sesuai dengan motto Negara Indonesia “bhineka tunggal ika (berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan)”. Prinsip ini adalah bagaimana memperlakukan orang lain, saling mencintai sesama manusia, mengembangkan sikap tenggang rasa, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Dalam Islam, prinsip ini terdapat dalam surat An Nahl ayat 90, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebijakan, memberi kepada kamu kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
Ayat tersebut termasuk salah satu ayat yang popular, ayat yang meminta manusia berbuat adil kepada sesama, siapapun itu. Adil dan keadilan merupakan landasan ajaran Islam dan syariat agama ini. Allah subhanahu wa ta’ala tidak berbuat dzalim kepada siapapun dan tidak memperbolehkan seseorang berbuat dzalim kepada orang lain dan menginjak hak orang lain.
Ayat lain yang disebutkan ialah dalam surat Al Maidah ayat 8, “Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum membuatmu tidak berlaku adil”. Yaitu dalam masalah hak dan kedudukan. Ini berlaku bagi umat Muslim maupun umat di luar Islam.
Nilai Ukhuwah dalam Persatuan Indonesia
Dalam Islam, persatuan lebih diartikan sebagai “ukhuwah”. Berasal dari kata “akhun” yang bermakna saudara. Prinsip ukhuwah adalah parameter utama keimanan dan keIslaman seseorang. Prinsip ukhuwah ini ditekankan terutama kepada kalangan Muslimin-Muslimat dan Mu’minin-Mu’minaat, berdasarkan firman Allah surat Hujurat ayat 13, “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.”
Ayat di atas menegaskan mengenai kesatuan asal usul manusia dengan menunjukkan kesamaan derajat kemanusiaan manusia.
Bagaimana dengan umat beragama di luar Islam? Dalam surat Al-Anbiya ayat 107 Allah berfirman “Aku tidak mengutus engkau (Muhammad) kecuali untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.”
Kembali kepada surat Al-Hujurat, ayat di atas pun dapat dijadikan sandaran bahwa kita harus bersaudara karena Islam membawa prinsip rahmatan lil alamin.
Sila Keempat, Bermusyawarah
Prinsip utama dalam sila keempat ini ialah musyawarah mufakat. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Musyawarah sebagai medium dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
Dalam Islam, prinsip musyawarah terdapat dalam surat Asy-Syuura ayat 38, “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.”
Ayat ini menjelaskan tentang musyawarah yang saling memiliki korelasi, bahwasanya Al Quran menegaskan perkara apapun yang menyangkut dalam kebaikan, baik mengenai persoalan rumah tangga, persoalan kepemimpinan dan politik, harus diselesaikan dengan jalan musyawarah.
Sila Kelima, Allah Meminta Berbuat Adil
Prinsip keadilan sosial kembali kepada pasal kedua di atas yaitu surat An-Nahl ayat 90, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebijakan, memberi kepada kamu kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
Dan surat Al-Ma’idah ayat 8, “Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum membuatmu tidak berlaku adil.” Inilah nilai-nilai Pancasila berdasarkan Islam. Semoga bermanfaat.
Kontributor: Yetty
Editor: Muhammad Nashir