Rupiah Terus Merosot, Pemerintah Diminta Bergerak Cepat

Rupiah Terus Merosot, Pemerintah Diminta Bergerak Cepat

Fraksi PKS Kecam Kebijakan AS Soal Pemukiman Isarel di Tepi Barat
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini (Foto: Fraksi PKS)

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Pemerintah beralasan pelemahan rupiah terjadi akibat Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) yang sedang tidak bersahabat dengan banyak negara berkembang di dunia, termasuk Indonesia. Hingga akhir tahun 2018 The FED berencana untuk menaikkan suku bunganya hingga empat kali.

Terkait hal tersebut, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini meminta Bank Indonesia untuk mengeluarkan kebijakan moneter dan intervensi pasar yang efektif dan tepat sasaran. Sebelumnya BI telah mengeluarkan kebijakan preventive, front loading dan ahead the curve dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada bula Mei yanglalu.

Selain itu, ia juga mendorong BI agar tetap berada di pasar dan melakukan intervensi di pasar obligasi dan valas.

“BI harus punya timing yang lebih cermat, tepat dan dan cepat, karena BI tidak selalu berada di pasar dalam setiap titik dan waktu. BI harus memastikan bahwa jangan sampai kecepatan pelemahan melebihi kecepatan intervensi BI,”ucapnya, Rabu (11/7)

Tetapi, menurut Jazuli perlu diingat pelemahan rupiah tidak semata-mata disebabkan oleh faktor eksternal kenaikan suku bunga The Fed, tetapi disumbang juga oleh faktor internal yaitu kinerja perekonomian nasional. Salah satunya adalah kondisi current account barang dan jasa menjadi salah satu pemicu pelemahan rupiah.

“Tren defisit neraca perdagangan yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan tersebut akan meningkatkan kebutuhan pembelian terhadap mata uang dolar AS lebih tinggi, dibandingkan dengan rupiah. Solusinya Pemerintah harus meningkatkan ekspor non migas sehingga bisa membantu memperkuat posisi rupiah,” katanya.

Oleh karena itu, BI tidak bisa sendiri dalam menjaga dampak yang ditimbulkan dari pelemahan rupiah saat ini. Perlu ada pembaruan kebijakan monter dan fiskal (Policy Mix) oleh regulator yang tepat.

“Koordinasi kebijakan fiskal dan moneter perlu terus dimaksimalkan dalam rangka menjaga neraca pembayaran, cadangan devisa, defisit dan inflasi” tandasnya.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: teguh Imami

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment