Umat Islam Medan Desak Pemerintah Indonesia Lindungi Muslim India

Umat Islam Medan Desak Pemerintah Indonesia Lindungi Muslim India

India Memanas karena UU 'Anti Muslim', 32 Orang Meninggal
Dua pria mengendarai sepeda motor melewati aparat keamanan yang berpatroli di jalan tempat terjadinya kerusuhan setelah bentrokan antara warga yang mendukung dan menolak uu kewarganegaraan baru di New Delhi, India, Rabu (26/2/2020). (Foto: Nu.or.id)

MEDAN (Suaramuslim.net) – Ratusan orang yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan Islam di Kota Medan mengadakan aksi unjuk rasa di depan kantor Konsulat Jenderal (Konjen) India di Medan, Jalan Uskup Agung A Sugiopranoto 19, Medan, Senin (2/3). Mereka menyuarakan solidaritas dan keprihatinan atas Muslim India yang mengalami kekerasan dan tindakan biadab.

Aksi ini menuntut agar konflik antarumat beragama yang terjadi di India yang menyebabkan korban meninggal dunia menyusul adanya revisi UU Kewarganegaraan, segera dihentikan.

“Kami menuntut kepada Pemerintah India untuk segera menghentikan pembantaian kaum Muslimin di India,” kata Koordinator Aksi Razali Taat.

Mereka juga meminta kepada pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia untuk bersuara dan mengusulkan kepada pemerintah India untuk segera menghentikan tragedi kemanusiaan ini.

Ratusan massa menyuarakan keprihatinannya sembari mengibarkan bendera Merah Putih dan bendera bertuliskan kalimat tauhid dan mengumandangkan takbir.

Kerusuhan di India dalam beberapa hari terakhir dipicu pengesahan Undang-undang Citizenship Amendment Bill yang dinilai merugikan masyarakat Islam oleh Perdana Menteri Narendra Modi.

UU Kewarganegaraan India yang baru mengatur percepatan pemberian kewarganegaraan untuk warga dari enam agama yakni Hindu, Sikh, Buddha, Jain, Parsi, dan Kristen, yang berasal dari negara tetangga Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan, yang pindah ke India sebelum 2015.

Namun, dalam revisi UU Kewarganegaraan tersebut tidak mencantumkan agama Islam, sehingga menyulut protes warga Muslim India dan berujung pada tindak kekerasan oleh aparat keamanan. Sedikitnya 38 orang dilaporkan meninggal dunia dan 200 orang lebih menderita luka-luka akibat insiden tersebut.

Sumber: Antara

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment