JAKARTA (Suaramuslim.net) – Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham mengatakan jemaah haji Indonesia akan diperlakukan istimewa setibanya di Arab Saudi. Perlakuan istimewa ini sebagai apresiasi atas ketertiban yang ditunjukkan jemaah haji Indonesia selama ini.
“Jemaah haji Indonesia akan diperlakukan istimewa sejak di Bandara Jeddah dan Madinah,” kata Sri Ilham seperti yang dilansir laman resmi Kemenang Senin (28/5).
Menurut Sri, keistimewaan itu antara lain, jemaah haji Indonesia akan dibuatkan jalur khusus yang tidak tercampur dengan jemaah negara lain.
“Jemaah juga tidak perlu menenteng sendiri koper, tapi langsung diantarkan ke kamar jemaah,” tuturnya.
Keistimewaan itu juga terkait penerapan proses rekam biometrik di 13 embarkasi Tanah Air. Selama ini, perekaman dilakukan di bandara kedatangan di Arab Saudi. Prosesnya memakan waktu lama karena selain sidik jari, juga dilakukan perekaman biometrik retina mata, pemeriksaan bagasi dengan sinar-x, serta pemeriksaan kesehatan terkait kepatuhan menjalani vaksin meningitis.
“Hal tersebut tentu melelahkan bagi jemaah yang baru saja turun dari penerbangan berjam-jam,” ungkapnya.
Nantinya, menurut Sri Ilham, perekaman itu akan dilakukan di embarkasi haji.
“Ini baru tahun uji coba. Tahun pertama diterapkan pemberangkatan langsung dari bandara kita (di Indonesia) langsung ke hotel (di tanah suci),” kata Sri Ilham.
Terkait pemondokan di Mekah, jemaah haji Indonesia tersebar di tujuh wilayah yaitu Aziziah, Mahbas Jin, Misfalah, Jarwal, Syisyah, Raudhah, dan Rei Bakhsy.
“Yang terdekat Rei Bakhsy berjarak 708-1.911 meter, sementara terjauh Aziziah berjarak 2.620-4.398 meter,” rinci Sri Ilham.
“Sedang selama di Madinah, pondokan jemaah Indonesia seluruhnya berada di Markaziah atau di dalam King Faisal Road,” pungkasnya
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir