Inilah Alasan Nabi Muhammad SAW Memerintahkan Laki-laki untuk Berjenggot

Inilah Alasan Nabi Muhammad SAW Memerintahkan Laki-laki untuk Berjenggot

Alasan Nabi Perintahkan Pria untuk Berjenggot
Alasan Nabi Muhammad SAW memerintahkan laki-laki untuk berjenggot.

Suaramuslim.net – Stigma negatif  tentang jenggot yang sengaja dibentuk untuk menyudutkan Islam. Pemilik jenggot acapkali dikaitkan dengan pelaku terorisme. Padahal, memelihara jenggot adalah ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat dianjurkan. Berikut kami akan membahas mengenai hukum memelihara jenggot dan pada posting berikutnya kami akan menyanggah beberapa kerancuan mengenai masalah jenggot.

Dalam Minal Hadin Nabawi I’faul Liha, ‘Abdullah bin Abdul Hamid menjelaskan, jenggot (lihyah) adalah rambut yang tumbuh pada kedua pipi dan dagu. Jadi, semua rambut yang tumbuh pada dagu, di bawah dua tulang rahang bawah, pipi, dan sisi-sisi pipi disebut lihyah (jenggot) kecuali kumis.

Memelihara dan membiarkan jenggot merupakan syariat Islam dan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadist yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskannya. Anas bin Malik mengatakan, ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah laki-laki yang berperawakan terlalu tinggi dan tidak juga pendek. Kulitnya tidaklah putih sekali dan tidak juga coklat. Rambutnya tidak keriting dan tidak lurus. Allah mengutus beliau sebagai Rasul di saat beliau berumur 40 tahun, lalu tinggal di Makkah selama 10 tahun. Kemudian tinggal di Madinah selama 10 tahun pula, lalu wafat di penghujung tahun enam puluhan. Di kepala serta jenggotnya hanya terdapat 20 helai rambut yang sudah putih.” (Lihat Mukhtashor Syama’il Al Muhammadiyyah, Muhammad Nashirudin Al Albani, hal. 13, Al Maktabah Al Islamiyyah Aman-Yordan. Beliau katakan hadits ini shahih)

Nabi Perintahkan Berjenggot daripada Berkumis

Berjenggot adalah perintah yang diberikan oleh Rasulullah shalallahi alaihi wa salam. Dalam riwayat haditsnya, Rasulullah bahkan lebih menganjurkan untuk berjenggot daripada berkumis. Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  “Selisilah orang-orang musyrik. Biarkanlah jenggot dan pendekkanlah kumis.” (HR. Bukhari no. 5892)

Salah satu tujuan Rasulullah memerintahkan pria untuk berjenggot adalah untuk menyelisihi kaum musyrikin. Kemudian dalam riwayat hadits lain,  yang diriwayatkan dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada sepuluh macam fitrah, yaitu memendekkan kumis, memelihara jenggot, bersiwak, istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung,-pen), memotong kuku, membasuh persendian, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, istinja’ (cebok) dengan air.” (HR. Muslim no. 627)

Berdasar hadits-hadits di atas, memelihara jenggot tidak selalu Nabi kaitkan dengan menyelisihi orang kafir. Hanya dalam beberapa hadits namun tidak semua, Nabi kaitkan dengan menyelisihi Musyrikin dan Majusi. Sehingga tidaklah benar anggapan bahwa perintah memelihara jenggot dikaitkan dengan menyelisihi Yahudi.

Maka sudah sepantasnya setiap muslim memperhatikan perintah Nabi dan celaan beliau terhadap orang-orang yang memangkas jenggotnya. Jadi yang lebih tepat dilakukan adalah memelihara jenggot dan memendekkan kumis.

Manfaat Jenggot Bagi Kesehatan

Apa yang diperintahkan Allah dan Rasulnya, pasti baik untuk manusia. Dilansir dari tempo.co, minimal ada 5 manfaat jenggot,  yaitu terlindung dari matahari, mencegah serangan asma, memperlambat penuaan, membantu melawan batuk, dan mencegah kulit kemerahan dan iritasi.

Bahkan jenggot juga bermanfaat untuk menurunkan risiko kanker kulit. Liputan6.com, menulis bahwa sebuah studi terbaru di Universitas Australia of Southern Queensland mengungkap laporan yang dipublikasikan dalam Journal of Radiation Protection Dosimetri mengungkap bahwa jenggot bisa mencegah kanker kulit karena dapat melindungi kulit dari paparan matahari antara 90 sampai 95 persen.

“Jenggot dapat melindungi Anda dari paparan matahari. Tapi beberapa tahun yang lalu, salah satu pasien saya mengalami kanker kulit pada bagian kulit kepala yang memiliki rambut tebal. Artinya sinar matahari setidaknya masih bisa melewati 50 persen kulit Anda meski tertutupi rambut atau bulu janggut,” kata Dokter kulit dari Eropa Dermatology London, Dr Stefanie Williams. Meskipun tidak bisa melindungi 100 persen, setidaknya, memelihara jenggot sangat bermanfaat bagi pria.

Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment